Translate

Minggu, 26 Januari 2014

Candi Sojiwan,candi dengan relief fabel yang menarik

Tidak jauh dari candi Prambanan yang kesohor itu juga tidak jauh candi Plaosan serta candi Ratu Boko, terdapat candi Sojiwan yang menarik untuk dieksplor.

Candi Sojiwan berada di desa Kebon dalem kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Tepatnya, jika dari Yogyakarta pada pertigaan Prambanan di  jalan Solo km 16 belok kanan  kemudian ikuti jalan sampai melewati lintasan rel kereta. Nah, setelah toko keramik terdapat jalan beraspal ke kiri, ikuti jalan ini kemudian belok kanan di pertigaan berikutnya. Candi Sojiwan terletak tidak jauh dari pertigaan ini.

Posisi candi yang berdekatan dengan pemukiman penduduk serta dikelilingi di ladang jagung ini , tidak memungut tiket masuk alias gratis. Cukup menulis mengisi buku tamu yang disediakan petugas keamanan. Dan juga tidak ada pungutan yang harus dibayar untuk keperluan foto untuk prewedding.

Candi Sojiwan merupakan candi Budha. Sebuah stupa berdiri di halaman candi. Candi ini dibangun antara tahun 842 dan 850 masehi oleh Raja Balitung sebagai penghormatan kepada neneknya Nini Haji Rakryan Sanjiwana yang beraagama Budha.

      
                                                                    Candi Sojiwan

                                                           Penampilan candi dari depan

                                                       Lorong menuju bagian dalam candi

Candi yang terdiri dari  satu bangunan utama ini didampingi oleh stupa . Stupa ini berbeda dengan stupa di candi Borobudur yang berongga dan terdapat patung Budha didalamnya, stupa di candi Sojiwan  tanpa patung Budha.

Yang menarik dari candi ini adalah terdapatnya relief berupa fabel yang terdapat di kaki candi. Ada dua belas panel relief  fabel, yaitu relief  Dua pria yang berkelahi, Angsa dan kura-kura, Perlombaan antara garuda dan kura-kura, Kera dan buaya, Tikus dan ular, Serigala dan wanita serong, Raja dan putri patih, Gajah dan kambing, Manusia singa, Serigala dan banteng, Kinnara, Singa dan banteng. Fabel- fabel ini dipetik dari cerita Pancatantra atau Jataka.

Relief  kera dan buaya , pada relief tersebut terlihat seekor kera menaiki punggung seekor buaya.


                                               Relief seekor kera menaiki punggung buaya

Candi yang cantik berada di lingkungan yang asri dan segar juga relief-reliefnya menarik menjadi daya tarik bagi candi ini. Melihat dan mengamati relief-relief  fabel ini jadi teringat dongeng fabel yang biasa diceritakan orang tua menjelang tidur saat masa kanak-kanak.






                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar